Dunia sepakbola Inggris bergolak dengan kabar terbaru dari Gareth Southgate. Sosok yang telah setia menemani perjalanan timnas negeri 3 Singa ini akhirnya memilih untuk mengundurkan diri. Keputusan ini ia ambil setelah menerima hujan kritik atas buruknya permainan negaranya di gelaran EURO 2024 di Jerman. Perjalanannya pun resmi berakhir setelah kurang lebih 8 tahun menjalani tugas tersebut dan total 102 pertandingan bersama para pemainnya.
Mundurnya Gareth Southgate
Sosok pelaith berusia 53 tahun ini memutuskan untuk meninggalkan perannya di klub tersebut. Keputusan ini ia ambil setelah dirinya menjadi pelatih pertama di sepanjang sejarah sepakbola negara Inggris yang kalah beruntun dalam final kejuaraan Eropa. Catatan ini tak bisa ia hindari setelah timnas negeri 3 Singa kalah 1-2 dari Spanyol dalam babak final EURO 2024 yang berlangsung di Berlin, Jerman, baru-baru ini.
Sebelumnya, sang pelatih sempat berujar sebelum turnamen bahwa kemungkinan ia akan berhenti dari tugasnya seandainya timnas Inggris bermain tidak sebaik yang ia harapkan di keejuaraan tersebut. Tak hanya gagal untuk meraih gelar juara dari kompetisi bergengsi ini, namun sebelumnya ia juga hanya bisa mengantarkan tim asuhannya mencapai peringkat 2 dalam EURO 2020 yang lalu yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19. Pada waktu itu, mereka harus mengakui keunggulan Italia lewat adu sepak penalti yang berlangsung di Stadion Wembley.
Sebuah Prestasi bagi Gareth Southgate
Sebagai catatan, belum pernah ada pelatih tim senior pria Inggris yang pernah mengantarkan timnas Tiga Singa melaju ke final beberapa turnamen besar. Meski demikian, Gareth Southgate gagla meniru langkah Sir Alf Ramsey dan keberhasilannya di Piala Dunia 1966 yang lalu. Kegagalan yang terjadi di EURO 2024 pun menambah panjang luka dan derita yang harus ditanggung oleh para pemain hingga penggemar sepakbola di negara tersebut.
Mantan pelatih kepala Middlesbrough tersebut sebelumnya masih terikat kontrak dengan pihak FA hingga akhir tahun ini. Namun pihak otoritas terkait sebenarnya dikabarkan masih tertarik untuk memperpanjang kontrak mereka bersama dengannya hingga Piala Dunia 2026 yang akan datang. Perpanjangan ini bahkan akan mereka lakukan meski ia gagal mempersembahkan trofi juara kepada mereka.
Waktu yang Tepat untuk Perubahan
Menurut informasi yang berhasil sumber kami dapatkan dari daftar M88, sang mantan pelatih timnas Inggris tersebut menyampaikan pesan menyentuh kepada para penggemar timnas Inggris. Dalam pesan tersebut, ia menyampaikan salam perpisahan kepada tim nasional. Ia mengakui bahwa saat ini merupakan momen untuk perubahan setelah mereka begitu nyaris membawa pulang kemenangan pada kesempatan emas tersebut.
Dalam pesannya, ia berujar bahwa sebagai warga negara Inggris yang bangga, merupakan kehormatan baginya untuk bermain bagi timnas Inggris dan melatih timnas yang sama. Keduanya begitu berarti baginya dan ia telah mengerahkan segala daya upaya terbaik. Namun kini tiba waktunya untuk perubahan dan babak yang baru. Final di hari Minggu yang lalu di Berlin melawan Spanyol merupakan laga terakhirnya sebagai pelatih tim nasional INggris.
Masih dalam pesan yang sama, Gareth Southgate mengingat kembali debut perdananya di FA pada tahun 2011 yang lalu. Kala itu, ia berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sepakbola Inggris. Sejak saat itu, dalam kurun 8 tahun yang ia jalani sebagai pelatih timnas pria Inggris, ia telah mendapat dukungan dari begitu banyak orang yang begitu mendapat apresiasinya.
Ia juga berujar bahwa dirinya begitu bersyukur atas dukungan yang diberikan oleh Steve Holland. Menurutnya, rekan sejawatnya tersebut merupakan salah satu pelatih paling berbakat dari generasinya dan ia telah berperan begitu luar biasa. Ia bahkan mantakan kalau sebuah privilese baginya untuk bisa memimpin sebuah kelompok pemain dalam 102 pertandingan. Setiap pertandingan tersebut menjadi momen penuh kebanggaan baginya dan seluruh pemain untuk menegenakan seragam kebanggaan mereka, momen mereka bisa berkontribusi dalam caranya masing-masing bagi negara Inggris.
Ia turut melanjutkan bahwa skuad yang ereka bawa ke Jerman terdiri dari para pemain muda berbakat dan mereka bisa saja memenangkan trofi yang begitu mereka impikan. Ia begitu bangga kepada para pemainnay dan berharap bisa melakukan sesuatu melampaui para peamin dan tim di St. George’s Park serta FA yang senantiasa berjuang untuk meningkatkan kualitas sepakbola Inggris, serta paham akan begitu besarnya daya yang dimiliki dunia sepakbola untuk menghadirkan perubahan.
Perjalanan Gareth Southgate sebagai pelatih timnas Inggris dimulai ketika ia ditunjuk sebagia pelatih ad interim di tahun 2016 yang lalu setelah kepergian Sam Allardyce. Ia kemudian diberikan kontrak permanen setelah dianggap berhasil memimpin timnya dengan gemilang.