Pujian Pelatih Plymouth Argyle untuk Pep Guardiola

M88 Pep Guardiola

Manchester City akan segera melanjutkan pertandingan mereka. Strategi yang disiapkan Pep Guardiola akan kembali diuji. Kegagalan mereka di beberapa pertandingan di masa lalu akan tetap menjadi momok besar yang menghantui perjalanan tim ini. Tapi meski di tengah semua kegagalan ini, sosok pelatih Cityzens tetap mendapat pujian. Terakhir, pujian ini datang dari pelatih lawan mereka berikutnya. Pelatih Plymouth Argyle, Miron Muslic, menyebut rivalnya ini sebagai salah satu pelatih yang paling berhasil di sepanjang sejarah olahraga.

Pujian untuk Pep Guardiola

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, kembali mendapatkan pujian. Kali ini, dirinya digambarkan sebagai salah satu pelatih paling berhasil di sepanjang sejarah olahraga. Pujian ini didapatkannya dari mitra sesama pelatih, MIron Muslic, yang bertugas di Plymouth Argyle Pujian ini terbilang cukup menarik karena disampaikan rivalnya dalam babak kelima gelaran Piala FA. Menurut jadwal, kedua tim ini akan bertarung di Stadion Etihad pada hari Sabtu ini.

Dalam perjalanannya sebagai seorang pelatih, sosok kelahiran Catalan ini memang tak perlu diragukan lagi kemampuannya. Sudah 17 tahun dia jalani sebagai pelatih tim sepakbola pria profesional. Dalam perjalanan yang panjang itu, ia telah mempersembahkan total 39 trofi kepada tim yang dipercayakan kepdanya. Trofi juara ini tersebar di berbagai klub yang pernah dibesutnya, mulai dari Man City, Bayern Munich, sampai Barcelona. Dengan prestasi yang sebanyak ini, predikat sebagai salah satu pelatih sepakbola terbaik sepanjang masa sering kali disematkan kepadanya.

Khusus bagi para penggemar Manchester City, sosok pelatih berusia 54 tahun ini memiliki tempat yang istimewa di hati mereka. Berkat kemampuannya, Manchester City berhasil berkembang menjadi salah satu tim yang paling mematikan yang pernah ada. Bersamanya di kursi pelatih, mereka berhasil mendapatkan 18 trofi juara di sepanjang 9 tahun yang telah dijalaninya bersama mereka. Belasan trofi juara ini sudah termasuk dengan 6 kali menang kejuaraan Liga Primer Inggris, 1 kali kejuaraan Liga Champions, dan 2 kali juara di Piala FA.

Musim Terberat bagi Pep Guardiola

Tapi perjalanan Pep Guardiola sebagai seorang pelatih tak selamanya mulus. Musim ini menjadi periode yang paling berat baginya dalam keseluruhan perjalanannya sebagai seorang pelatih. Secara mengejutkan, dia harus menelan kekalahan di 14 pertandingan di semua kompetisi yang mereka jalani. Jumlah ini jauh lebih banyak dari musim sebelumnya di sepanjang sejarah perjalanan karirnya.

Setelah menang 4 kali Liga Primer Inggris secara mengejutkan pada musim lalu, nasib Man City sekarang jauh terpuruk. Mereka harus puas berada di peringkat jauh di bawah Liverpool, yang berada di puncak klasemen. Mereka bahkan harus terpaut selisih 20 poin dari rival beratnya ini. Sekarang, sadar kalau peluang mereka untuk meraih tahta klasemen ini nyaris mustahil, pelatih kelahiran Catalan ini lebih memprioritaskan usahanya untuk meraih dan mempertahankan peringkat 4 turnamen sampai akhir musim. Mereka juga sedang berusaha untuk bisa mengamankan kemenangan di Piala FA. Harapan ini menjadi pembakar semangat bagi mereka dalam menjalani berbagai pertandingan.

Pujian dari Muslic

Pep Guardiola mungkin harus sedang berjuang mati-matian. Musim ini bukanlah musim yang terbaik baginya, seperti yang dipahami oleh sumber kami di M88 slot. Tapi terlepas dari semuanya ini, dia masih menerima berbagai pujian dari banyak kalangan, termasuk para mitra sejawatnya sesama pelatih. Terakhir, dia mendapatkan pujian dari pelatih Plymouth Argyle, Muslic. Sebagai pengganti Wayne Rooney, pelatih baru Plymouth Argyle ini berharap untuk bisa menjalani salah satu pertandingan terpenting dalam perjalanan karirnya sebagai seorang pelatih.

Kepada awak media, dia sempat mengutarakan pandangannya tentang pelatih rivalnya nanti. Muslic berujar kalau dia yakin sosok pelatih Manchester City ini adalah sosok legendaris dalam dunia olahraga global, dalam kapasitasnya sebagai seorang pelatih. Pelatih Plymouth Argyle ini juga menekankan kalau dia beranggapan mitra sejawatnya ini merupakans alah satu pelatih yang paling berhasil, bukan hanya dalam sejarah sepakbola, tapi olahraga secara umum. Baginya, menghadapi sosok pelatih Manchester City ini adalah kehormatan terbesar di sepanjang hidupnya, dalam perjalanan karirnya sebagai pelatih. Dia berharap bisa memberikan pertandingan terbaik dalam pertemuan keduanya nanti. Tak berhenti di situ, sosok yang akan menghadapi Manchester CIty ini nanti juga berujar kalau pelatih Manchester City ini adalah fitur teladan untuk semua pelatih sepakbola di seluruh dunia.

Menanggapi pujian yang dialamatkan kepadanya ini, Pep Guardiola menyampaikan balasannya dalam sebuah konferensi pers pra laga pada hari Jumat yang lalu. Di hadapan awak media, dia mengatakan kalau dia memiliki anggur yang nikmat setelah pertandingan ini berkat pujian tersebut. Tak lupa dia memberikan apresiasinya atas pujian yang dilontarkan rekan sejawatnya ini.

Meski Plymouth masih harus berjuang di musim ini dan sekarang hanya terpaut 3 poin dari zona aman di Championshiop, Pep Guardiola diprediksi takkan menganggap mudah pertandingan ini. Apalagi lawan mereka kali ini pernah mengalahkan Brentford dan Liverpool, masing-masing dengan skor 1-0. Tak banyak yang memprediksi keberhasilan mereka, terlebih ketika mereka berhasil melaju ke babak lima Piala FA>

Ketika ditanya perihal Plymouth tak terlalu dikenalnya, Pep Guardiola menyanggah anggapan ini. Dia mengatakan, kalau ada suatu tim yang berhasil mengalahkan tim terbaik di negara ini, Liverpool dan juga Brentford, mereka bukanlah tim yang tak dikenal. Dia juga mengatakan kalau Liverpool bukan satu-satunya tim yang pernah mereka kalahkan. Ada beberapa pertandingan lain yang telah disaksikannya, bukti kemampuan rivalnya nanti. Dia juga menekankan profil mereka sebagai tim dengan kemampuan bertahan yang agresif, terutama dari bagian gelandang. Mereka mampu melakukan transisi pemain dengan mulus, terutama di bagian gelandang menyerang. Dengan para striker di Championship, bagian kunci menjadi aspek utama. Menurutnya, tim EPL belajar dari fakta ini. Jumlah tendanga bebas dan pjok yang mereka hasillkan bukan lagi sekelas EPL. Mereka mampu bermain secara solid, terlebih sejak terjadi pergantian profil pelatih.